Senin, 11 April 2011

Buaya

Semua orang tentu mengetahui buaya. Binatang yang biasa hidup di air ini sering dianggap bintang yang menakutkan dan menyeramkan. Ini mungkin karena buaya memiliki gigi yang tajam dan termasuk binatang buas.
Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya ikan (Tomistoma schlegelii). Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia, terkadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.
Salah satu kebiasaan buaya adalah sering membuka mulutnya pada saat berada di darat. Hal ini dilakukan untuk mengatur suhu badannya agar tetap stabil dan bisa beradaptasi dengan suhu disekitarnya. Menurut penelitian buaya selalu membuka mulutnya agar tetap merasa dingin sebab udara sejuk dikulit tipis yang berada di dalam tubuhnya akan membuat mereka merasa sejuk dan membantu buaya beradaptasi dengan lingkungannya. Buaya merupakan hewan berdarah dingin yang mempunyai kebiasaan berjemur agar merasa hangat dan berdiam diri di dalam air untuk mendinginkan tubuhnya.
Selain itu fungsi buaya membuka mulutnya untuk mengumpulkan kembali tenaga setelah buaya memangsa hewan lain. Pada saat mulutnya terbuka, sesungguhnya ini keadaan yang aman bagi para mangsa buaya, karena pada saat membuka mulutnya buaya sedang beristirahat dan tidak menghiraukan yang ada disekitarnya.
Selain kebiasaan membuka mulutnya, bila kita perhatikan kebiasaan lain buaya adalah melipat kakinya ke belakang melekat pada tubuhnya, ini untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkannya mempertinggi kecepatan pada saat berenang. Bentuk tubuhnya yang panjang dan langsing ibarat papan seluncur membuat buaya dapat berenang sangat cepat di air. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang meskipun tak digunakan sebagai pendorong ketika berenang cepat, selaput ini amat berguna tatkala ia harus mendadak berbalik atau melakukan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang. Kaki berselaput juga merupakan keuntungan manakala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal. Buaya dapat bertahan di bawah air selama satu jam, karena buaya mempunyai lapisan khusus untuk menutup lubang hidung dan telinganya. Sementara mata buaya dlindungi kelopak mata khusus.
Itulah dua kebiasaan unik dari buaya yang sering kita lihat ketika kita berkunjung ke kebun binatang. Ternyata kebiasaan tersebut mempunyai tujuan bagi buaya agar mereka dapat tetap eksis di alam liar.

Senin, 28 Maret 2011

Kebijakan Parkir Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)


Akhir-akhir ini Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tengah dikejutkan oleh kebijakan baru yang dibuat oleh direktorat kampus. Kebijakan itu berupa dipungutnya biaya parkir kepada setiap kendaraan yang berada di wilayah kampus UPI tersebut.
                Kebijakan ini sudah pasti menimbulkan banyak pro dan kontra. Banyak mahasiswa yang menolak dengan keras kebijakan yang diambil oleh direktorat kampus, mereka menilai bahwa kebijakan itu hanyalah akal-akalan dari direktorat untuk meraih keuntungan melalui parkir yang berbayar tersebut.  Kebijakan yang seharusnya menjadi jalan keluar dari carut marutnya sistem parkir di upi, justru menimbulkan permasalah baru yang membuat gesekan antara pihak rektorat dan mahasiswa.
                Menurut pihak kampus, parkir berbayar bertujuan untuk membayar gaji para penjaga parkir, karena selama ini penjaga parkir masih menjadi pekerjaan rangkap seorang satpam disetiap fakultas yang ada di UPI. Selain itu hal ini juga untuk menekan jumlah kendaraan yang ada di UPI, karena tak kurang dari dua ribu kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda empat berlalu lalang di UPI setiap harinya.
                Begitu banyak kebijakan yang dibuat oleh pihak kampus yang bertujuan untuk mensejahterkan masyarakat kampus, tetapi pada kenyataannya kebijakan ini membuat boomerang sendiri bagi pihak kampus tersebut, hal ini dikarenakan oleh kebijakan-kebijakan tersebut tidak disosialisasikan terlebih dahulu kapada seluruh masyarakat kampus terutama para mahasiswa, sehingga hal inilah yang dianggap pemicu utama terjadinya kontra pada masyarakat kampus.  Idealnya sebelum kebijakan itu dibuat para pihak kampus harus mencerdaskan para mahasiswa dengan mengadakan sosialisasi terhadap kebijakan yang akan diambil. Dengan demikian tidak akan terjadi salah paham, dan kebijakan yang diambil akan diterima oleh masyarakat kampus.
Kebudayaan di Negara Indonesia yang akan menolak sesuatu yang membebankan secara materi dan menerima dengan mudah segala sesuatu kebijakan secara materi pun menjadi  tolak ukur sebuah kebijakan dibuat. Ditinjau dari budaya kita, kebijakan parkir tentu akan ditolak karena dianggap membebankan secara materi kepada mahasiswa. Meskipun pihak kampus telah mengatakan akan membuat fasilitas parkir yang memadai dengan dana tersebut.
                Keterimaan mahasiswa yang kurang, juga dianggap sebagai hambatan ketika kebijakan parkir yang diambil pihak rektorat akan dilaksanakan. Ketidakterimaan ini dikarenakan pihak rektorat yang tidak terbuka mengenai alokasi dana yang terkumpul dari pungutan parkir. Hal ini membuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPI mengadakan seminar tentang parkir berbayar upi di setiap fakultas. seminar ini bertujuan utnuk memberi pengetahuan tentang kebijakan parkir berbayar di UPI.
Bercermin dari pro dan kontranya kebijakan yang diambil kampus, Setiap universitas sudah seharusnya memikirkan hal-hal kecil seperti hal parkir yang ada di universitas tersebut, meskipun terkesan sepele, hal kecil dapat menjadi sebuah bom atom apabila kita tidak dengan benar menyikapinya.
Sebagai mahasiswa sudah seharunya kebijakan kampus kita sikapi secara dewasa, karena kebijakan tidak dibuat semata-mata langsung jadi, tetapi selalu dikaji dan diproses secara baik. Menurut dosen Bahasa Indonesia Andika dutha Bachari S.Pd  di salah satu artikelnya bahwa kebijakan di kampus sebaiknya dapat kita yakini sebagai buah pemikiran yang dihasilkan melalui kerangka kajian yang cermat dan terukur.  Dengan demikian tidak akan terjadinya gesekan antara pihak kampus dengan mahasiswa.   

Parkir Berbayar di UPI


“Kalo parkir aja bayar, nanti toilet bayar ga ya?” sebuah kalimat besar yang terpampang di salah satu tembok Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sekilas kalimat itu sangat menggelikan untuk saya, ada sebuah pertanyaan yang ada pada diri saya. Apa maksud kalimat tersebut? Setelah saya kembali melihat tulisan lain yang hampir senada, saya baru mengerti bahwa itu merupakan kritikan atau sindran kepada direktorat kampus UPI tentang kebijakan yang baru-baru ini mereka ambil. Kebijakan tersebut mengenai dipungutnya biaya parkir kepada semua kendaraan yang ada di wilayah upi.
                Sebagai mahasiswa yang belum melek akan politik yang ada di universitas, saya bingung juga dengan kebijakan yang diambil oleh pihak rektorat upi. Mengapa kebijakan ini dibuat dan Mengapa begitu banyak yang menentang kebijakan ini? Ternyata para mahasiswa mengganggap bahwa kebijakan itu sangat membebankan mereka, meskipun biaya parkir hanya sebesar Rp 1.000,00 untuk motor dan Rp 2.000,00 untuk mobil, namun ini masih dianggap memberatkan. Karena selain memikirkan biaya bahan bakar, kini setiap ke kampus mereka juga harus membayar biaya parkir.
                “Seharusnya sebelum membuat kebijakan harus ada pensosialisasian terlebih dahulu, sehingga tidak terjadi miss communication antara pihak kampus dan mahasiswa” kata maulana mahasiswa jurusan bahasa jepang UPI. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa biaya parkir juga harus diimbangi dengan perbaikan fasilitas parkir di UPI. Berbeda dengan Maulana yang menolak, Friska mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin UPI, setuju dengan kebijakan kampus tersebut, asalkan kemanan yang diterima sepadan dengan yang dia bayarkan setiap dia parkir. Karena menurutnya sudah sewajarnya apabila kita ingin nyaman dan aman kita juga harus membayar hal itu.
                Dari kedua narasumber tersebut, mengindikasikan bahwa yang terjadi di kampus yang luas dan megah ini, sungguh ironis. Karena masih kurangnya lahan parkir dan fasilitas parkir yang ada di setiap fakultas, ini lah salah satunya penyebab mahasiswa tidak mau membayar parkir, kerena sistem parkir di UPI masih sangat kurang. Seperti yang saya lihat setiap harinya begitu banyak mahasiswa yang membawa motor ke kampus, lahan parkir tidak mencukupi atau tatanan parkir yang carut marut, seperti yang terjadi di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), disana tidak ada penjaga parkir yang mengarahkan pengendara untuk memakirkan kendaraannya dengan benar agar tidak mengganggu pengguna lain.
                Selain di FIP hal yang sama juga terjadi di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI, dibagian parkir karyawan dan dosen masih Nampak kesemerawutan tata letak kendaraan roda dua, namun hal berbeda nampak pada tempat parkir untuk mahasiswa, di sana tata letak kendaraan sudah rapih dan baik hal ini karena sudah adanya penjaga parkir yang dibayar dari hasil pungutan parkir oleh mahasiswa, biaya parkir di JICA biasa fakultas ini disebut adalah seikhlasnya bahkan tak jarang mahasiswa tidak membayar parkir.
Seharusnya kebijakan parkir ini harus ditinjau kembali oleh pihak direktorat apakah fasilitas parkir yang ada sudah memadai sehingga mahasiswa yang membawa kendaraan harus bayar, saya yakin apabila fasilitas dan keamanan yang ada di setiap tempat parkir di UPI sudah terjamin, dengan sendirinya mahasiswa tidak menolak membayar parkir.
                               
               
                 

Senin, 28 Februari 2011

Pentingnya Komunikasi


Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.  Komunikasi dibagi beberapa definisi:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).

2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).

3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain
(Davis, 1981).

4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)

5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,
komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).

Menurut Hewitt (1981), tujuan dari komunikasi adalah mempelajari atau mengajarkan sesuatu, mempengaruhi perilaku seseorang , mengungkapkan perasaan, menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain, berhubungan dengan orang lain, menyelesaian sebuah masalah, mencapai sebuah tujuan, menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik, dan menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.
Dari berbagi tujuan yang dikemukakan diatas merupakan tujuan komunikasi yang dapat menunjang kehidupan manusia sehari-hari, komunikasi jangan dianggap hal yang sepele karena dengan komunikasi kita dapat berinteraksi dengan orang banyak dan dapat juga menyelesaikan suatu konflik.
Komunikasi bukanlah anugerah dari Allah SWT, karena komunikasi berkembang apabila seseorang melatih kemampuan komunikasi mereka. Seseorang yang tidak pernah melatih kemampuan berkomunikasinya tidak akan bisa menjadi manusia yang sempurna. Dan itulah sebabnya  dari balita, orang tua kita mengajarkan kita cara berbicara bahkan dari kita masih di dalam kandungan ibu kita, orang tua mengajak kita “mengobrol” itu semata-mata dilakukan agar kita mengerti apa yang orang tua kita maksud dan membuat kita pandai berkomunikasi.
 Komunikasi sangatlah penting bagi seorang manusia selama dia hidup di dunia itu berarti dari dia lahir sampai nanti dia meninggal. Karena dengan komunikasi kita dapat mengemukakan dan mengekspresikan apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran dan hati kita. Coba kita bayangkan apabila seseorang tidak pandai berkomunikasi, jangankan untuk membantu orang lain, untuk membantu dirinya sendiri saja mereka tidak mampu, karena mereka tidak bisa mengungkapkan apa yang menjadi pikiran dan tujuan mereka. Pandai berkomunikasi tidak hanya perlu pandai berbicara, tetapi komunikasi juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, karena komunikasi dibagi menjadi beberapa jenis, seperti:
1.       Komunikasi verbal, ini merupakan bentuk komunikasi yang sangat penting, karena dengan komunikasi verbal, orang lain dapat dengan cepat mengerti apa yang sebenarnya ada dipikiran kita, sehingga kita dapat lebih mudah dan tepat dalam mencapai tujuan kita.
2.       Komunikasi visual, ini merupakan komunikasi yang dapat dilihat oleh mata, belum tentu komunikasi ini dimiliki mereka yang tidak pandai berbicara, karena sesungguhnya komunikasi ini lebih menekankan kepada sejauh mana kita memandang sesuatu yang nyata. Contohnya adalah para pelukis yang mengungkapkan pikiran dan apa yang mereka rasakan dengan membuat lukisan yang mengandung makna.
3.       Komunikasi dengan tulisan, sama dengan komunikasi visual. Komunikasi ini juga bukanlah bentuk komunikasi yang real atau nyata, karena dengan tulisan seseorang dapat membuat orang lain mengerti apa yang dia fikirkan. Sama seperti yang saya lakukan ini, saya menulis untuk berkomunikasi dengan kalian semua.
Dari tiga jenis komunikasi diatas, mengindikasikan bahwa komunikasi amat dibutuhkan untuk membuat orang-orang dapat memahami apa yang kita maksud dan kita fikirkan, komunikasi juga sangat dibutuhkan dalam menunjang karir seseorang, karena dalam pekerjaan terdapat interaksi dengan orang lain, sehingga mau tidak mau kita harus bisa berkomunikasi. Sebagai contoh seorang guru harus pandai berkomunikasi dengan para muridnya, menyampaikan sebuah pengetahuan yang sangat kompleks kepada murid bukan lah hal yang mudah sehingga materi akan sangat dipahami dengan murid apabila seorang guru memiliki keahlian komunikasi yang tinggi disamping keahlian mengajar. Bahkan seorang pengemis pun melakukan kegiatan komunikasi, seperti yang mereka katakana “de belum makakn de” itu adalah contoh perkataan seorang pengemis pada para dermawan agar para dermawan memberi mereka uang.
Komunikasi juga sangat penting dan menjadi pilar utama dalam bidang pendidikan, budaya, ekonomi dan politik. Dalam semua bidang tersebut pandai berkomunikasi sangat mutlak dibutuhkan. Dalam bidang pendidikan seperti yang dikatakan sebelumnya seorang guru harus bisa berkomunikasi dengan muridnya agar para murid dapat mengerti pelajaran dengan baik dan benar. Dalam bidang budaya, kita dapat mengangkat suatu budaya dalam suatu Negara dengan berpromosi kepada Negara lain agar budaya kita menjadi salah satu budaya yang hebat di dunia, berpromosi tentu harus pandai dalam berkomunikasi karena apabila komunikasi kita tidak baik maka budaya kita juga tidak akan terangkat karena Negara lain mungkin tidak mengerti dengan apa yang kita fikirkan. Komunikasi juga menjadi ciri khas budaya pada suatu daerah. Dalam bidang ekonomi, komunikasi juga mutlak dibutuhkan, karena dengan komunikasi yang benar kita dapat memproleh keuntungan. Dan dalam bidang politik, mengapa banyak masyarakat yang melakukan demo di jalan, ini terjadi bukan semata-mata kebijakan yang pemerintah buat tetapi lebih karena pemerintah kurang melakukan komunikasi dengan masyarakat, karena pemerintah amat jarang melakukan sosialisasi tentang kebijakan dan peraturan yang mereka buat.
Komunikasi juga dapat merubah peradaban, mengapa demikian? Karena sesungguhnya esensi dari komunikasi adalah mengungkapkan apa yang kita pikirkan kepada orang lain, dan peradaban dapat berubah apabila sekumpulan orang memilik misi yang sama dalam suatu hal, dalam menyamakan misi orang-orang haruslebih dahulu menyampaikan pikiran dan ide mereka sehingga mereka harus pandai berkomunikasi. sebagai contoh komunikasi dapat merubah peradaban, pada tahun 1998 terjadi perubahan siatem dari orde baru menjadi sitem reformasi di Indonesia. Itu terjadi karena demo mahasiswa, disana mereka berkomunikasi dengan pemerintah saat itu dengan berdemo, yaitu mengungkapkan pikiran mereka dengan turun di ke jalan, mereka menulis di media-media pers yang saat itu amat dijaga ketat peredarannya itulah fungsi dari komunikasi yang lain, dan hal itu membuat pemerintah “menyerah” dan merubah sistem pemerintahannya menjadi lebih baik. Itulah salah satu contoh tentang komunikasi dapat merubah peradaban manusia. Kita dapat menjadi  manusia yang lebih baik dengan melakukan komunikasi. Itu sebabnya komunikasi amat dibutuhkan dan penting bagi manusia.
Sebegitu dahsyatnya komunikasi sehingga kita harus pandai berkomunikasi karena dengan pandai berkomunikasi, secara tidak langsung kita telah menggenggam dunia, karena orang-orang disekitar kita dapat mengerti apa yang kita maksud dan kita fikirkan, dan kita juga menjadi orang yang lebih bersyukur kepada Allah karena kita dianugerahi mulut, mata, tangan untuk berkomunikasi dengan baik, oleh sebab itu marilah mulai dari sekarang kita meniatkan untuk belajar dan berani berkomunkasi dengan orang lain baik melalui mulut, maupun tulisan kita. “Anda akan mengerti indahnya hidup apabila anda pandai berkomunikasi”.



                 

Senin, 21 Februari 2011

sedikit tinta tentang diriku

nama panjangku Belgha Sri zulkifli sutaryo, terdengar sedikit aneh mungkin di telinga kalian semua, kok aku laki-laki tapi membawa nama SRI ditengah nama aku. well itu pemberian nama dari ayah mamah dan campur tangan dari kakek aku. oh iya arti nama aku persuku kata ya. BELGHA diambil dari salah satu nama hotel di negara Belgia. SRI berarti dewi padi, dan memiliki makna agar saya kelak menjadi orang yang selalu dibutuhkan seperti padi yang notabene adalah kebutuhan orang banyak.